Hawkish Fed: bukankah sudah terlambat?
Berita hari ini, Selasa, 22 Maret
Pemimpin dari The Fed, Jerome Powell, telah mengumumkan Federal Reserve bersedia menaikkan suku bunga sebesar 0,5% pada pertemuan regulator berikutnya. "Jika kami menyimpulkan pantas untuk bergerak lebih agresif dengan menaikkan suku bunga dana federal lebih dari 25 basis poin pada pertemuan atau rapat, kami akan melakukannya." kata Powell. Meningkatnya "hawkishness" dari pengumuman pemimpin Fed terkait dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi, misalnya, meroketnya harga sumber energi, sanksi, dan masalah lain yang terkait dengan invasi di Ukraina. Inflasi tertinggi sejak 1980-an semakin cepat, meningkatkan kecemasan pembuat kebijakan Fed.
Reaksi pasar tidak lama datang: Dow Jones Industrial Average turun 1%, S&P 500 turun 0,6%, dan Nasdaq Composite turun 1,1%.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah tiba di Brussel, bersiap untuk membujuk para pemimpin Eropa untuk membuang sumber energi Rusia. Dia telah mengumumkan sebelumnya bahwa AS akan melarang impor minyak Rusia. Namun, keputusan seperti itu secara alami merupakan langkah populis karena pangsa bahan bakar fosil Rusia di Amerika agak rendah dibandingkan dengan konsumsi Eropa. Jika larangan impor terjadi, itu berarti kenaikan harga minyak dan gas yang signifikan bagi negara-negara Eropa. Agenda pemerintah Jerman tetap tidak berubah: Jerman belum dapat membuang sumber energi Rusia.
Harga minyak mentah Brent adalah $118,50, WTI — $112,50, GBP/USD — 1,3128, EUR/USD — 1,0961, dan emas berharga $1934,50 per ounce.